Panduan Lengkap Rumus HLOOKUP untuk Pemula di Excel

Rumus HLOOKUP merupakan salah satu fungsi yang berguna di dalam Microsoft Excel, terlebih ketika Anda bekerja menggunakan data berbentuk tabel horizontal. Fungsi tersebut akan mencari nilai tertentu di dalam baris pertama dari sebuah tabel maupun rentang data kemudian mengambil nilai terkait dari baris lainnya yang ada di dalam tabel tersebut.

Jadi, penggunaan dari rumus satu ini memang sangat penting dan untuk sebagian orang terutama pemula sering kali merasa bingung. Tidak perlu khawatir, dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai fungsi HLOOKUP, cara penggunaan sampai tips untuk mengoptimalkan penggunaannya.

Apa Itu Rumus HLOOKUP Dalam Microsoft Excel?

rumus hlookup
cdn.idntimes.com

HLOOKUP merupakan singkatan dari Horizontal Lookup dimana fungsinya untuk mencari nilai di dalam tabel yang disusun secara horizontal. Fungsinya sendiri adalah untuk mengembalikan nilai yang terdapat pada baris yang sesuai dengan nilai pencarian dari baris pertama tabel.

Sintaks dari HLOOKUP ini adalah HLOOKUP(nilai_cari, tabel_array, nomor_baris, [cocok_approx]). Berikut, keterangannya:

  • Nilai_cari: Merupakan nilai yang ingin dicari pada baris pertama tabel.
  • Tabel_array: Rentang data tempat Anda mencari nilai. Dimana tabel ini harus mempunyai nilai pada baris pertama.
  • Nomor_baris: Nomor baris berisi data yang ingin diambil dan dihitung dari baris pertama tabel.
  • [cocok_approve]: Nilai opsional yang menentukan apakah pencariannya harus dilakukan secara tepat atau mendekati. Jika isinya TRUE atau diabaikan, nantinya Excel akan mencari kecocokan yang mendekati nilai yang dicari. Sedangkan jika diisi dengan FALSE, pencariannya dilakukan secara tepat.

Cara Menggunakan Rumus HLOOKUP di Excel

Agar Anda lebih paham tentang penggunaan rumus HLOOKUP, Anda bisa simak penjelasannya dengan beberapa langkah berikut ini:

Menyusun Data

Sebelum Anda menggunakan fungsi HLOOKUP, Anda harus memastikan jika data sudah disusun secara horizontal. Berikut, adalah contoh data penjualan serta target perbulannya:

BULAN

JANUARI FEBRUARI MARET

APRIL

PENJUALAN 1000 1500 1200 1800
TARGET 1100 1600 1300 1700

Berdasarkan data di atas, baris pertama berisi nama bulan, kemudian untuk baris kedua dan ketiga berisi penjualan serta targetnya.

Menulis Rumus HLOOKUP

Jika data sudah siap, Anda bisa mulai untuk mencari nilai penjualan, kali ini di bulan Maret. Rumus yang bisa Anda gunakan adalah HLOOKUP(“Penjualan”, A1:E3, 2, FALSE). Hasil dari rumus ini adalah 1200 karena 1200 merupakan nilai penjualan pada bulan Maret di baris kedua dan kolom ketiga.

Menggunakan Referensi Absolut

Jika Anda ingin menyalin fungsi HLOOKUP ke sel lain kemudian mempertahankan referensi tabel yang sama, Anda bisa menggunakan referensi absolut dengan menambahkan tanda dolar ($). Contohnya adalah HLOOKUP(“Penjualan”, $A$1:$E$3, 2, FALSE). Dengan referensi absolut tersebut, ketika rumus disalin ke sel lainnya, rentang data yang dicari akan tetap dan tidak berubah.

Menangani Error Menggunakan IFERROR

Kadang, fungsi HLOOKUP ini bisa menghasilkan kesalahan jika nilai yang dicari tidak ditemukan. Oleh karena itu, agar dapat menghindari kesalahan, Anda bisa menggunakan fungsi IFERROR untuk menangani hasil yang tidak ditemukan. Contohnya adalah IFERROR(HLOOKUP(“Penjualan”, A1:E3, 2, FALSE), “Data Tidak Ditemukan”).

Jika fungsi HLOOKUP tersebut tidak menemukan “Penjualan”, hasil yang ditampilkan adalah “Data Tidak Ditemukan” daripada menampilkan kesalahan pada layar.

Menyesuaikan Pencarian

Dengan parameter [cocok_approx], Anda bisa memilih apakan ingin jika pencarian dilakukan secara tepat atau mendekati:

  • FALSE: HLOOKUP akan mencari nilai yang tepat, contohnya “Penjualan”.
  • TRUE: HLOOKUP nantinya mencari nilai yang mendekati serta berada di urutan yang terurut.

Keuntungan Menggunakan Fungsi HLOOKUP

rumus hlookup
asset-a.grid.id

Menggunakan fungsi HLOOKUP secara optimal tentunya tidak hanya mempermudah Anda dalam mencari data yang dibutuhkan. Namun, ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh, apa saja?

  • HLOOKUP memungkinkan Anda untuk mencari data yang ada pada tabel secara lebih cepat dan efisien tanpa harus mencarinya secara manual.
  • Fungsi satu ini sangat bermanfaat ketika data Anda disusun secara horizontal, lain dengan VLOOKUP yang lebih sesuai digunakan untuk tabel yang disusun secara vertikal.
  • Anda bisa menggunakan HLOOKUP ini untuk mengambil berbagai jenis data, misalnya angka, teks maupun tanggal sesuai dengan kebutuhan Anda.
  • Dengan adanya parameter ]cocok_approx], Anda dapat memilih untuk mencari nilai yang tepat atau yang mendekati, memberikan lebih banyak fleksibilitas di dalam pencarian data.

Baca Juga:


Kesalahan Umum di Dalam Menggunakan Fungsi HLOOKUP

Meskipun rumus HLOOKUP sangat bermanfaat, terkadang ada beberapa kesalahan umum yang cukup sering dilakukan para pengguna. Berikut, di antaranya:

Menggunakan Baris yang Salah Untuk Nomor Baris

Anda harus memastikan jika nomor baris yang Anda pilih sesuai dengan baris yang mengandung data yang diinginkan. Pastikan Anda tidak memilih baris yang salah.

Salah Dalam Menentukan Rentang Tabel

Jika rentang tabel tersebut tidak mencakup semua data yang dibutuhkan, fungsi HLOOKUP ini mungkin saja tidak akan berfungsi secara baik. Jadi, pastikan rentang tabel sudah mencakup semua baris yang relevan.

Menggunakan Pencarian Approximate Dengan Data Text

Jika Anda menggunakan pencarian approximate (TRUE) di dalam teks, HLOOKUP nantinya akan memberikan hasil yang tidak diinginkan karena pencarian approximate akan lebih cocok jika digunakan untuk data numerik.

Tidak Memastikan Data Pada Baris Pertama Tersusun Benar

HLOOKUP ini fungsinya adalah untuk mencari nilai pada baris pertama tabel, jadi pastikan data pada baris pertama sudah disusun secara benar dan juga tidak ada data yang hilang atau salah urutannya.

Tips Memanfaatkan Fungsi HLOOKUP Secara Optimal

rumus hlookup
blog-cdn.kitalulus.com

Fungsi HLOOKUP tentunya memberikan manfaat yang luar biasa jika digunakan secara optimal. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda pelajari agar penggunaan HLOOKUP bisa lebih optimal:

Menggunakan Referensi Absolut

Ketika Anda menggunakan fungsi HLOOKUP pada berbagai sel, pastikan menggunakan referensi absolut. Contohnya $A$1:SE$2), tujuannya adalah agar rentang tabel bisa tetap sama pada saat rumus disalin ke sel yang lainnya.

Menghubungkan Dengan Fungsi Lainnya

Anda bisa menggabungkan HLOOKUP dengan fungsi lain, misalnya IF atau ISNA untuk menangani kasus pada saat nilai yang dicari tidak ditemukan. Contohnya menggunakan rumus berikut:

IF(ISNA(HLOOKUP(“Penjualan”, A1:E2, 2, FALSE)), “Data Tidak Ditemukan”, HLOOKUP(“Penjualan”, A1:E2, 2, FALSE)). Rumus tersebut akan menampilkan “Data Tidak Ditemukan” jika memang pencarian tidak ada di dalam tabel.

Memperbarui Data Secara Otomatis

HLOOKUP bisa digunakan dengan data yang diperbarui secara otomatis. Jadi, jika Anda mengganti nilai yang ada di dalam tabel, hasil pencarian dari HLOOKUP juga akan terupdate secara otomatis.

Menggunakan HLOOKUP Untuk Menyusun Laporan

Fungsi HLOOKUP ini bisa sangat berguna untuk menyusun laporan yang membutuhkan pencarian data pada baris pertama tabel. Contohnya, Anda bisa menggunakannya untuk menghasilkan laporan bulanan berdasarkan data yang tersedia.

Penutup

Penggunaan rumus HLOOKUP dan VLOOKUP memang berbeda, dimana HLOOKUP untuk data horizontal sedangkan VLOOKUP untuk data vertikal. Dengan memahaminya secara jelas tentu saja Anda bisa memanfaatkan rumus tersebut secara optimal. Jadi, untuk Anda yang ingin belajar lebih lengkap, bisa mengikuti kursus komputer online bersertifikat di PelatihanKomputer.com sekarang juga.


Sumber gambar utama : www.nesabamedia.com


 

Leave a Comment